KLANGENANKU

KLANGENANKU

Kamis, 30 Desember 2010

JALAK SUREN

Sudah satu minggu aku mulai merawat Jalak Suren anakkan. Sebenarnya sudah lama aku pingin memelihara untuk ternak hanya belum sempat.
Jalak suren dalam bahasa ilmiah (latin) disebut sebagai Sturnus contra dan dalam bahasa Inggris disebut Asian Pied Starling atau Pied Myna. merupakan burung asli Indonesia. Cuma untuk di alam liar sekarang ini sudah sulit sekali di jumpai. Dulu masih banyak di sawah-sawah ketika para petani sedang membajak sawah pasti di belakangnya pada berjalan burung jalak yang sedang mengikuti mencari belalang.
Jalakku ini sedang berumur 4 bulan

 Sesaat setelah kumasukan di kurungan  dari besek yang di pakai untuk membawanya dari Klaten.

Sepengetahuanku burung ini banyak di pelihara orang hanya untuk klangenan atau penjaga rumah. Dan memang beberapa dijadikan master untuk burung-burung ocehan lainnya, terutama burung lomba.
Tetapi sebenarnya burung ini justru lebih pintar dari burung lainnya. Dia bisa menirukan segala jenis ocehan burung lainnya, dan yang paling disukai penggemarnya burung ini dikatakan sebagai penjaga rumah karena setiap ada orang asing yang datang dia akan berbunyi lantang sekali dan dengan suara yang berbeda-beda.

Ah, yang penting aku sudah punya, insyaAllah mudah-mudahan berhasil sampai beranak pinak.

Rabu, 29 Desember 2010

OLEH - OLEH DARI PASAR BURUNG "PASTY" DONGKELAN

Hari minggu hari yang sangat cocok untuk acara keluarga. Aku dan anak istriku kemaren minggu menyempatkan main ke Pasar burung PASTY di Dongkelan Joga. Pasar Burung yang baru pindahan dari pasar burung Ngasem.

Burung satu ini salah satu burung yang bagi aku sangat ingin sekali memeliharanya, tapi sampai saat ini aku hanya bisa melihat dan menikmati punya orang lain karena tempatnya yang tidak memungkinkan, alias halaman sempit, kurang nyaman untuk memelihara Burung Beo. 

Waktu kemaren menanyakan harga untuk Beo jenis Nias ini harganya sudah tergolong tinggi Rp. 750.000 . Padahal dua tahun yang lalu harga pasaran burung beo bakalan masih berkisar 250.000 - 300.000 rupiah. Tapi itu juga aku tidak tahu apakah burung yang aku liat ini Nias apa bukan aku belum terlalu paham.
Burung jenis Nias paling banyak diminati untuk di pelihara sebagai klangenan. Karena burung ini sangat pandai di ajari ngomong beda dengan beo jenis yang lain. Dan juga postur tubuhnya pun lebih besar dari jenis Beo yang dari daerah lain.
Tapi akan lebih baik bila aku liat di link berikut ini.
 
Subspesies beo yang mempunyai nama latin Gracula religiosa robusta ini sering disebut juga sebagai Ciong atau Tiong. Dalam bahasa Inggris, burung endemik ini biasa disebut Common Hill Myna.

Habitat dan Persebaran. Burung beo nias (Gracula religiosa robusta) merupakan satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai di Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru.


Rabu, 15 Desember 2010

Si Mungil KACAMATA


















 Begitu mungil dan lucu burung satu ini, tapi klo sudah bunyi hemm! begitu lantang! dan kalu sedang ngeriwik bunyinya macem-macem bisa menirukan segala macem suara burung. Perawatannya pun sangat mudah, harganya juga cukup terjangkau/murah

TROTOKA,N

Burung ini sebenarnya tidak terlalu aku ngefand tapi entah kenapa dari dulu kalau di rumah belum punya pasti inginnya beli. Dan walaupun sudah punya pun rasanya kalau sudah liat burung di pasar atau dimana pasti rasanya pingin beli lagi padahal aku tidak begitu suka sekali, tidak seperti aku lihat Anis Merah dan Kacer Poci.
Untuk burung yang satu ini aku sudah lupa lagi pernah pelihara berapa jumlahnya, karena saking banyaknya aku pelihara sejak kecil besar ada yang beli, terus seperti itu sampai sekarang.

Burung ini kalau pagi uih! sejak subuh sampai terbit matahari  gak mau diem! "Tulat Tulit Tulat Tilung" hahahaha ampe mbah buyut dari Kuningan bilang pakai basa sunda " geuning manuk teh! ngarawecokna teh ngaraji bae atuh!" ( burung kok bunyinya seperti orang ngaji aja Lam yalid walam yulad! hihihihi ada ada saja mbah buyut nih!).

Perawatan burung ini tergolong sangat mudah. Pisang , jangkrik dan pur makanan setiap harinya. Kadang tidak pakai jangkrik pun gak masalah untuk burung yang satu ini. cukup dengan pisang kepok aja. sudah bunyi gak henti-henti.
Tapi kalau sampai kehabisan pisang nah baru dia keliatan sekarat gak mau bunyi! hehehe.

Perbedaan Jantan Betina Bagi yang masih awam dengan burung ini memang agak sedikit susah, karena bentuk hampir sama, hanya sedikit berbeda pada jambul dan kepala.
Untuk yang jantan kepala besar dan membentuk kerucut pada jambulnya tidak seperti pada betina hanya beberapa saja bulu yang menjambul.
Kepala pada betina lebih kecil dan trepes bagian atasnya, badan cenderung datar di bagian punggung dan yang lebih ke suara, burung betina tidak bersuara ngerol terus menerus seperti yang jantan. cenderung pendek dan patah patah serta suaranya tidak lantang. tok tok tok, pleketit pleketit pleketit, ti tulit ti tulit ti tulit. kira kiranya seperti itu untuk suara pada burung betina tidak seperti suara yang jantan. lantang dan keras.

KACER POCI

Nah burung yang satu ini sudah beberapa kali aku mulai pingin pelihara pasti ada alangan terus. Dari aku mulai pelihara Kacer Poci ini 5 kali punya hanya satu ini yang masih ada dan hidup, yang lainnya dulu hanya bertahan maksimal satu bulan kalau tidak lepas.

Kacer satu ini bagi aku dah masuk kategori bagus, karena dari postur dan dan katuranggan semua ada pada burungku yang satu ini. Kacver ini baru aku pelihara satu bulan tapi dari segala gerak gerik dan tinmgkah lakunya sejak aku beli dari tangkapan liar woow sudah keliatan istimewanya.

1. dari sorot matanya, begitu tajam bulat menonjol
2. Leher yang panajang serta paruh yang sempurna itu sudah aku duga akan bagus kalo dah bunyi
3. Badan ramping tidak membusung, dan tidah pernah membusung atau mengembung sejak pertama aku liat.
4. Bulunya, begitu keset halus dan keliatan keceng.
5. gerak geriknya sungguh tenang tidak seperti burung baru tangkapan liar,
6. Kakinya begitu kokoh dalam mencengkeram pangkringan.

Wis dari kriteria yang aku punyai di atas sudah cukup bagiku  bilang burungku kategori  bagus. Ini yang selama ini kucari dan ku tunggu. Tinggal perawatan dan penberian pakan yang seimbang dan pas takarannya buat Pociku ini.

Senin, 22 November 2010

LATBER

LATBER
Tempat : Kuliner Condong Catur, Depok
Hari      : Sabtu
Jam       : 15.00 WIB

Nah pada hari sabtu kemaren aku mulai coba Si Toet untuk turun lapangan. Walaupun umurnya baru 6 bulan tapi ternyata Si Toet punya nyali juga. Walaupun masih belum bisa seperti lawan-lawannya yang memang sudah rata-rata jam terbangnya yang tinggi dan umurnya sudah cukup untuk bertempur di lapangan.
Si Toet saat baru turun dari Mobil buat ngirup udara dan penyesuaian di sekitar lapangan.
 
Nah saat di mobil wah begitu bingungnya Si Toet, maklum umur masih 6 bulan dan belum pernah pergi jauh pakai mobil. Aku sudah pesimis Si Toet ntar di lapangan  mau bunyi atau tidak, di mobil dia sudah gak karuan geraknya, terbang sini terbang sana gak mau diam.
Tapi begitu sampai di tempat Latber Si Toet saat di anginkan sudah sedikit bisa menyesuaikan walaupun masih bingung terbang kesana terbang kesini.
Tapi saat penggantangan Si toet kalah strategi. Biasanya kalao untuk peserta Latber/ setingkat lomba. burung muda lebih baik di gantang setelah yang lainnya naik gantangan. Saat  begitu sudah siap di nilai yuri, Si toet pun sudah berani keluar suaranya walaupun masih sedikit  
 Si Toet persiapanMasuk Gantangan

 Si Toet Mulai Pengantangan di Arena

 
Mulai Penjurian 



Si Toet selesai penjurian

Dalam latber Si Toet baru sekali ini dia ikutan tapi aku sudah seneng dia tidak stres dan masih bisa mau menunjukan nyanyiannya walaupun hanya sebentar sebentar, tidak ngerol seperti di latber kampung  hehehe..
Satu pengalaman baru bagi Si Toet yang masih muda. Kelak mudah-mudahan dia sudah terbiasa dengan suasana seperti itu dan mau menunjukan kepiawaiannya dalam menyanyi dan menari di gantangan.

Kamis, 18 November 2010

KOLEKSI SAAT INI

BURUNG KESAYANGAN SI KECIL   
(anak ketigaku)


SI TOET YANG LUCU 


Nah burung si Toet ini umurnya baru 6 bulan, sejak dia kupelihara dari umur satu minggu dia dah luuucu sekali seperti anankku yg ke tiga. Sejak umur 4 bln dia sudah mulai ganti seluruh badan sudah ganti dari bulu mudawalaupun beberapa masih ada bulu muda, dan memasuki umur  lima bulan sudah utuh semua bulu dewasanya dan sudah cerewet sekali kicauannya. Ditambah lagi ketika sedang bunyi dia sambil mengoyang-goyangkan badan, kepala dan ekornya makanya anakku si kecil paling suka nanyain si Toet " Si Toen mana pak? Si Toet mana? itu bajunya si Toet ya?( baju= kerodong )" trus ku jawab tuh! di atas bru liatin Fafa, dia jawab"Oooh!'
Hehehehe sama-sama lucunya...ni dia anakku ragil

Rabu, 17 November 2010

ANIS MERAHKU YANG BERHARGA


Saat aku pertama kali begitu berharganya aku memelihara burung adalah saat aku punya seekor burung ANIS MERAH. Bagiku waktu itu burung yang ku punyai tak tertandingi. karena di waktu apapun si Jago Merah selalu saja menyombongkan keindahannya dan suara emasnya serta keindahan tariannya, bak seekor Naga yang sedang menari mencari tantangan yang mau mengadapinya.

Tapi mungkin waktu berkata lain, sungguh di luar yang ku kehendaki tapi itu semua justru menjadi kebanggaanku sendiri tentang betapa berharganya si Jago Merahku saat itu. dia begitu bisa saja selalu menyobongkan kepiawaiannya dalam menari dan berkicau saat ada orang yang ingin mengasuhnya. Yah, saat itu dia tau betul bahwa aku sangat membutuhkan uang untuk pernikahanku .
Namun justru sampai detik inipun aku malah gak bisa mengasuh lagi satu pun anis merah. Hemmm..kapan ya aku bisa punya lagi? hehehe..
Oh iya! maaf untuk yg merasa memiliki foto anis di atas aku minta maaf yang seeeeeebesar-besarnya karena foto anda ada nampang di Blog ku ini, maklum aku punya anis dah kira-kira sepuluh tahun yang lalu.